Saturday, December 15, 2012

PIPELINE BASIC DESIGN

Masih tergiang di telinga kita apa itu pipeline dan apa yang membedakannya dengan piping. Sebenarnya pipeline ialah piping tapi kadang orang banyak mengistilahkan bahwa piping itu ON PLOT sedangkan pipeline itu OFF PLOT. Juga pipeline merupakan sarana transportasi baik gas maupun fluida lainnya dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan jarak puluhan kilometer. Sedangkan kalau piping adalah suatu bejana sarana yang menyalurkan dan mentransportasikan gas maupun fluida dari suatu equipment ke equipment lainnya. Dan jaraknya pun pendek-pendek minimal 10 cm. sedangkan pipeline minimal 5 KM.

Pipeline biasanya dipasang di undergroud sedangkan piping dipasang di abovegroup. Kenapa demikian karena berhubungan dengan masalah biaya dan lain-lain. Sedangkan kalau piping dipasang di above ground karena itulah tadi agar memudahkan untuk proces maintenance dan upgradation sebuah piping yang berada di suatu plant.

Ada beberapa point yang mendasari perencanaan sebuah Pipeline di suatu lokasi, diantaranya :

1. Supply and Demand
2. Code dan Standard
3. Jarak dan Lokasi
4. Kapasitas dan Load Factor
5. Flow Equation
6. Material yang digunakan
7. System Compressi apakah diperlukan (gas pipeline)
8. Lokasinya dimana, apakah di Onshore (Darat) atau di Offshore (Laut)
9. Hydraulic dan sizing dari pipeline
10.Route, topography, and access
11. Crossing
12. Fluid Properties
13. Design Condition
14. Environment: Social, Hydrological, Seismic and Volcanic impacts
15. ROW

Item-item diatas adalah yang pernah saya peroleh pada saat saya mengikuti training Pipeline Design di salah satu lembaga training di Indonesia.

Tapi berdasarkan pengalaman saya mendesign sebuah pipeline, kalau tugas saya sebagai piping engineer merangkap pipeline engineer hanya berkisar diantaranya.
1. Mengukur jarak berapa kilometer pipa yang akan digunakan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
2. Memastikan berapa road crossing yang dilewati dan juga memastikan apa-apa saja yang dbakal dilewati oleh pipeline, baik itu hanya jalan, rumah, lahan perkebunan, warung dan lain-lain, semua di data. Tapi biasanya road crossing berhubungan dengan jalan.
3. Mengecek ke Standard ASME B31.8 untuk perencanaan pipeline gas dan ASME B31..4 untuk perencanaan pipeline fluida.
4. Mengecek ke Piping Specification yang dimiliki oleh Client untuk material pipeline yang digunakan.
5. Mencari titik (point) yang terendah atau lokasi topography yang paling rendah untuk pemasangan drain. dan mencari point yang paling tinggi untuk pemasangan vent.
6. Menghitung stress pada pipeline dengan menggunakan pipe stress software atau dengan manual calculation untuk rigid piping. karena posisi pipeline kebanyakan di dalam tanah jadi nggak perlu khawatir terhadap stress pada piping. Kalau menggunakan software biasanya pakai Caesar II atau OFFPIPE. ataupun software yang capable di bidang pipeline stress.

Gambar dibawah ini saya ambil di Australian National Musium yang ada di Canberra.  Kita bisa lihat cerita pada photo tersebut dan itu terjadi akbiat dari gempa.

 Jadi bisa dibayangkan bagaimana sebuah pipeline kalau mengalami stress atau istilahnya wrench. Tebal pipa ini sebenarnya sekitar 8 mm tapi ntar saya coba check ulang ke sana lagi berapa pastinya. Dan kita akan coba bahas secara terpisah kembali mengenai pipa ini kenapa menjadi begini..Ini adalah pipa gas.










Sebenarnya masih banyak yang pengen saya tahu di pipeline tapi ilmu pipeline masih sebatas memandang saja dengan apa yang saya uraikan diatas. Tapi nanti kita akan coba bahas sama-sama mengenai  perencanaan sebuah pipeline secara bertahap berdasarkan point-point yang saya sebutkan di paling atas.  

Canberra, 16 December 2012.

No comments:

Post a Comment